Rabu, 03 Juli 2013

MENELUSURI JEJAK INDIS DI RANGKASBITUNG,LEBAK,BANTEN


RATIH NURLAELAWATI*

Pada hari rabu tanggal 03 april 2013 saya bersama dosen beserta teman-teman melakukan perjalanan  ke sebuah peninggalan budaya Indis di kota Rangkasbitung Banten, tepat jam 06 : 30 pagi saya bangun tidur,mandi,lalu siap-siap pemberangkatan ke kampus STKIP Rangkasbitung, setelah siap-siap berangkat saya nunggu mobil angkot sudah hampir jam 07 :30 saya masih menunggu mobil sering sekali saya terlambat karena mobil angkot jurusan Sajira suka telat karena para supir tidak berangkat sebelum mobilnya penuh itu terkadang yang membuat saya sering terlambat kuliah.Pukul 08: 00 akhirnya ada mobil dan saya langsung berangkat. Karena mobilnya telat saya pun tiba ke kampus juga telat saya ketinggalan teman-teman saya sekitar pulul 08: 13 tiba di rangkas dan teman-teman saya sudang sms  saya di suruh langsung menuju Gedung Juang karena saya sudah terlambat. Setelah saya tiba di SMP IV Rangkasbitung,saya sudah bertemu dengan rombongan tapi tiba-tiba saya di televon oleh seorang temen saya yaitu mamas yang masih ketinggalan di kampus dan saya balik lagi ke kampus menjemput teman saya yang ketinggalan. Setelah tiba di jalan multatuli ternyata teman-teman menunggu kami di depan LP Rangkasbitung. Saya bersama teman saya menuju ke Rumah sakit Adjidarmo untuk menitipkan motor kesebuah tempat parkir yang tempatnya di Rumah sakit,teman-teman rombongan pun masuk ke Rumah Sakit Adjidarmo.











Saya sudah bertemu dengan rombongan dan kami pun berangkat bersama menuju cagar budaya rumah multatuli rumah ini dahulunya merupakan tempat tinggal Douwes Eduard Dokker assisten reside nasal Belanda yang menuliskan semua perasaan dan temuannya di Lebak dengan membuat buku feromenal Max Havelaar. Terakhir setelah membuat video dan memotret bangunan di sekitar rumah multatuli kamipun berpoto bersama.

Pada pukul 09 : 08  Perjalanan pun dilanjutkan menuju Gedung DPRD Kabupaten Lebak, diperjalanan kami melewati alun-alun dan Mesjid Agung Rangkas Bitung, dan terus berjalan menuju Pendopo tempat Bpk Bupati Melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
Kami pun melanjutkan lagi perjalanan ke Taman Makam Pahlawan ”SIRNA RANA” Rangkas Bitung, terus dilanjutkan ke Rumah Salah Satu Kerabat dari Bupati Lebak yang ke-8 yaitu Raden Tumenggung Hardi Winangoen (periode 1938-1944). Di sana kami beristirahan sejenak dan sambil mendengarkan cerita riwayat keluarga ibu Kania.
     
Bangunan ini terletak di Jalan Hardiwinangun Kampung Pasir Tariti, Kelurahan Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung jarak dari ibu kota Propinsi Banten ke lokasi ini sekitar 43 km dan sekitar 500 m dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Lebak. Bangunan Menara air ini dahulu berfungsi sebagai resepoir/menara pengatur bagi suplay air bersih untuk keperluan kota rangkasbitung dengan sumber air dari gunung pulo sari. Bangunan ini berdiri diatas lahan seluas 200 m2, tinggi banguan 9 meter. Banguan ini diperkirakan didirikan pada tahun 1931. air yang dialirkan memanfatkan tekanan air, sehingga tidak diperlukan mesin untuk mendistribusikan air, apabila dilihat keletakam menara air yang letaknya lebih tinggi dari daerah nya hal ini sangat dimungkinkan.












Setelah selesai pada pukul 10 : 00  kami pun Kembali melanjutkan perjalanan ke Menara Air dimana dahulunya Menara Air ini berfungsi sebagai Menara Pengatur bagi Suplai Air Bersih untuk Kota Rangkas Bitung,tak lupa di setiap akhir kunjungan kami semua berpoto bersama. Tepat pukul 10 : 30 kami  melanjutkan kembali perjalanan ke Stasiun Kereta Api Rangkas Bitung yang pertama kali dibuka pengoperasiannya pada tanggal 1 Juli 1900, sebelum ke Stasiun di jalan kita melewati DETASEMEN POLISI MILITE, PLN Rayon Rangkas Bitung, dan melewati tempat Penghasil Minyak terbesar di Asia (dahulunya) dan tempatnya persis di Belakang Pusat Perbelanjaan BARATA Rabinza Mall. Saya sedikit menunggu teman-teman yang masih belum sampe ke tempat di mana terakhir kalinya kami elakukan perjalanan yaitu ke stasiun kereta api Rangkasbitung.

Karena waktu pertama tanggal 03-04-2013 menelusuri jejak indis waktu itu saya ketinggalan, saya bersama rekan saya pada tanggal 15-04-2013 kembali menelusuri bagian tempat yang belum kami lewati yaitu greja,gedung juang, dan jalan yang mau masuk ke rumah Multatuli yang melewati SMP IV. Sekitar jam 10 : 00 saya berangkat pertama menuju greja, Melakukan pemotretan setelah itu melakuan perjalanan ke jalan Multatuli setelah melewati jalan Multatuli lalu menelusuri jalan lagi menuju SMP I Rangkasbitung, Gedung Juang,SMP IV,dalam keadaan panasnya terik matahari tapi kami tetap semangat.
 
Setelah melakukan perjalanan pada pukul 11:00 kami pergi ke sebuah tempat makan, lalu kami beristirahat sejenak. Pada pikul 11:30 kami menuju rumah teman yaitu Nengsih,dalam perjalanan kami melihat ada jalan yang sedang di perbaiki di Warung Gunung sehingga kami terjebak macet di sana kami melakukan diskusi bersama sambil ngonbrol bareng. Hasil diskusi kami ternyata masih ada yang kurang sehingga kami pun melakukan perjalanan kembali untuk me moto gedung peninggalan Indis yang masih belum kami poto. Akhirnya kamipun berangkat kembali pada tanggal 17-04-2013 untuk mengambil kembali poto yang belum . Selesailah perjalanan saya.



[*] Mahasiswa Pendidikan Sejarah STKIP Setia Budhi Rangkasbitung ( 4322310030017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar