Teori Evolusi Darwin
1. SEJARAH MUNCULNYA TEORI EVOLUSI
Akar
pemikiran evolusionis muncul sezaman dengan keyakinan dogmatis yang berusaha
keras mengingkari penciptaan. Mayoritas filsuf penganut pagan di zaman Yunani
kuno mempertahankan gagasan evolusi. Jika kita mengamati sejarah filsafat, kita
akan melihat bahwa gagasan evolusi telah menopang banyak filsafat pagan.Akan
tetapi bukan filsafat pagan kuno ini yang telah berperan penting dalam
kelahiran dan perkembangan ilmu pengetahuan modern, melainkan keimanan kepada
Tuhan. Pada umumnya mereka yang memelopori ilmu pengetahuan modern mempercayai
keberadaan‐Nya. Seraya mempelajari ilmu
pengetahuan, mereka berusaha menyingkap rahasia jagat raya yang telah
diciptakan Tuhan dan mengungkap hukum‐hukum
dan detail‐detail dalam ciptaan‐Nya. Ahli Astronomi seperti Leonardo da Vinci, Copernicus, Keppler
dan Galileo;bapak paleontologi,Cuvier;perintis botani dan zoologi, Linnaeus;
dan Isaac Newton, yang dijuluki sebagai "ilmuwan terbesar yang pernah
ada", semua mempelajari ilmu pengetahuan dengan tidak hanya meyakini
keberadaan Tuhan, tetapi juga bahwa keseluruhan alam semesta adalah hasil
ciptaan‐Nya
.
1.
Albert Einstein, yang dianggap sebagai orang paling jenius di zaman kita, adalah
seorang ilmuwan yang mempercayai Tuhan dan menyatakan, "Saya tidak bisa
membayangkan ada ilmuwan sejati tanpa keimanan mendalam seperti itu. Ibaratnya:
ilmu pengetahuan tanpa agama akan pincang."
2.
Salah seorang pendiri fisika modern, dokter asal Jerman, Max Planck mengatakan
bahwa setiap orang, yang mempelajari ilmu pengetahuan dengan sungguh‐sungguh, akan membaca pada gerbang istana ilmu pengetahuan sebuah
kata: "Berimanlah". Keimanan adalah atribut penting seorang ilmuwan.
3.
Teori evolusi merupakan buah filsafat materialistis yang muncul bersamaan
dengan kebangkitan filsafat‐filsafat
materialistis kuno dan kemudian menyebar luas di abad ke‐19. Seperti telah disebutkan sebelumnya, paham materialisme
berusaha menjelaskan alam semata melalui faktor - faktor materi.
Karena
menolak penciptaan,pandangan ini menyatakan bahwa segala sesuatu, hidup ataupun
tak hidup, muncul tidak melalui penciptaan tetapi dari sebuah peristiwa
kebetulan yang kemudian mencapai kondisi teratur. Akan tetapi, akal manusia
sedemikian terstruktur sehingga mampu memahami keberadaan sebuah kehendak yang
mengatur di mana pun ia menemukan keteraturan. Filsafat materialistis, yang
bertentangan dengan karakteristik paling mendasar akal manusia ini ,
memunculkan "teori evolusi" dipertengahan abad ke‐19. Khayalan Darwin Orang yang mengemukakan teori evolusi
sebagaimana yang dipertahankan dewasa ini, adalah seorang naturalis amatir dari
Inggris, CharlesRobertDarwin. Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal
di bidang biologi.Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam dan makhluk
hidup.Minat tersebut mendorongnya bergabung secara sukarela dalam ekspedisi
pelayaran dengan sebuah kapal bernama H.M.S.Beagle,yang berangkat dari Inggris
tahun 1832 dan mengarungi berbagai belahan dunias elama lima tahun.Darwin muda
sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup,terutama jenis‐jenis burung finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira
bahwa variasi pada paruh burung‐burung
tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka terhadap habitat. Dengan pemikiran
ini, ia menduga bahwa asal usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep
"adaptasi terhadap lingkungan". Menurut Darwin,aneka spesies makhluk
hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam.
Hipotesis
Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apapun ; tetapi
kemudian ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan
para ahli biologi materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa
individu‐individu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik ,
akan menurunkan sifat‐sifat
mereka kepada generasi berikutnya. Sifat‐sifat
yang menguntungkan ini lama‐kelamaan
terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali
berbeda dengan nenek moyangnya. (Asal usul "sifat‐sifat yang menguntungkan" ini belum diketahui pada waktu itu. Menurut
Darwin,manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini. Darwin menamakan
proses ini "evolusi melalui seleksi alam". Ia mengira telah menemukan
"asal usul spesies" :suatu spesies berasal dari spesies lain. Ia
mempublikasikan pandangannya ini dalam bukunya yang berjudul The Origin of
Species ,By Means of Natural Selection pada tahun 1859.
Darwin sadar bahwa teorinya menghadapi banyak masalah.Ia mengakui ini dalam bukunya pada bab "Difficulties of the Theory". Kesulitan- kesulitan ini terutama pada catatan fosil dan organ‐organ rumit makhluk hidup (misalnya mata) yang tidak mungkin dijelaskan dengan konsep kebetulan, dan naluri makhluk hidup. Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini akan teratasi oleh penemuan‐penemuan baru; tetapi bagaimanapun ia tetap mengajukan sejumlah penjelasan yang sangat tidak memadai untuk sebagian kesulitan tersebut. Seorang ahli fisika Amerika , Lipson , mengomentari "kesulitan‐kesulitan" Darwin tersebut: Ketika membaca The Origin of Species, saya mendapati bahwa Darwin sendiri tidak seyakin yang sering dikatakan orang tentangnya; bab "Difficulties of the Theory" misalnya, menunjukkan keragu‐raguannya yang cukup besar.Sebagai seorang fisikawan , saya secara khusus merasa terganggu oleh komentarnya mengenai bagaimana mata terbentuk :
Darwin sadar bahwa teorinya menghadapi banyak masalah.Ia mengakui ini dalam bukunya pada bab "Difficulties of the Theory". Kesulitan- kesulitan ini terutama pada catatan fosil dan organ‐organ rumit makhluk hidup (misalnya mata) yang tidak mungkin dijelaskan dengan konsep kebetulan, dan naluri makhluk hidup. Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini akan teratasi oleh penemuan‐penemuan baru; tetapi bagaimanapun ia tetap mengajukan sejumlah penjelasan yang sangat tidak memadai untuk sebagian kesulitan tersebut. Seorang ahli fisika Amerika , Lipson , mengomentari "kesulitan‐kesulitan" Darwin tersebut: Ketika membaca The Origin of Species, saya mendapati bahwa Darwin sendiri tidak seyakin yang sering dikatakan orang tentangnya; bab "Difficulties of the Theory" misalnya, menunjukkan keragu‐raguannya yang cukup besar.Sebagai seorang fisikawan , saya secara khusus merasa terganggu oleh komentarnya mengenai bagaimana mata terbentuk :
1.
Saat menyusun teorinya, Darwin terkesan oleh para ahli biologi evolusionis
sebelumnya,terutama seorang ahli biologi Perancis,Lamarck.
2.
Menurut Lamarck, makhluk hidup mewariskan ciri‐ciri yang mereka dapatkan selama hidupnya dari satu generasi ke
generasi berikutnya, sehingga terjadilah evolusi. Sebagai contoh, jerapah
berevolusi dari binatang yang menyerupai antelop. Perubahan itu terjadi dengan
memanjangkan leher mereka sedikit demi sedikit dari generasi ke generasi ketika
berusaha menjangkau dahan yang lebih tinggi untuk memperolehmakanan.Darwin
menggunakan hipotesis Lamarck tentang "pewarisan sifat‐sifat yang diperoleh "sebagai faktor yang menyebabkan makhluk
hidup berevolusi. Sejak abad ke‐6
,para ahli sudah mencoba mengemukakan pendapatnya tentang alam. Beberapa
pandangan teori evolusi menurut beberapa ahli sebagai berikut:
1. Erasmus Darwin, menyatakan bahwa makhluk hidup berawal dari asal mula yang sama dan respon fungsional di wariskan kepada keturunannya.
1. Erasmus Darwin, menyatakan bahwa makhluk hidup berawal dari asal mula yang sama dan respon fungsional di wariskan kepada keturunannya.
2.
Count de Buffon, menyatakan bahwa variasi kecil yang terjadi karena pengaruh
lingkungan diwariskan pada keturunannya sehingga terjadi penimbunanvariasi.
3.
George Cuvier,menyatakan bahwa setiap masa diciptakan makhluk hidup yang
berbeda.
4. Jean Baptist de Lamarck, mengemukakan teori evolusi yang dikenal dengan “Ussed and Disused”. Lamarck mengemukakan teori evolusi dengan 2 ajarannyaya itu sebagai berikut:
a.bahwa organ tubuh makhluk hidup yang digunakan akan berkembang, sedangkan yang tidak digunakan akan menyusut.
b.
perbedaan sifat yang diperoleh dari pengaruh lingkungan diwariskan kepada
keturunannya.
5. A.Weisman,melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus sampai 20 generasi,ternyata generasi ke 21 tetap berekor panjang. Dari hasil percobaan ini Weisman membantah membantah teori Lamarck dan menyatakan bahwa evolusi adalah seleksi alam terhadap faktor genetik.
Setelah itu bermunculan pendapat dari para ahli biologi lainnya. Paraahli dimiliki oleh nenek moyangnya. Tetapi pada generasi selanjutnya , biologi menyatakan bahwa makhluk hidup senantiasa mengalami perubahan secara berangsur – angsur dalam waktu yang cukup lama. Perubahan – perubahan itu mengakibatkan munculnya sifat baru. Sifat–sifat baru ini pada mulanya hanya menunjukkan penyimpangan sedikit saja dari sifat‐sifat yang penyimpangan‐penyimpangan itu semakin banyak sehingga timbullah species baru.
2.
PETUNJUK–PETUNJUK ADANYA EVOLUSI
Petunjuk
– petunjuk adanya evolusi:
1.
Fosil sebagai catatan sejarah evolusi makhluk hidup. Fosil adalah sisa atau
jejak dari makhluk hidup yang telah membatu.
Contoh
fosil yang paling lengkap ditemukan dari zaman ke zaman adalah fosilkuda.
Perubahan yang terjadi pada spesieskuda antara lain:
.
leher semakin panjang dan gerakan makin lincah
.
kepala semakin panjang,jarak ujung mulut dengan mata semakin panjang.
.
Tubuh kuda semakin besar.
.
Geraham muka dan belakang bertambah besar sesuai untuk mengunyah rumput.
.
Anggota tubuh semakin panjang,dapat berlari cepat,rotasi tubuh
semakinberkurang.
.
Jumlah jari kaki pada mulanya 5,sekarang tingal 1 jari saja.
2.
Adanya homologi organ tubuh dari berbagai hewan vertebrata Homologi adalah organ–organ tubuh makhluk
hidup yang mempunyai bentuk asal yang sama tetapi mempunyai fungsi dan struktur
yang berbeda.
3.
Adanya embriologi perbandingan Urutan tahapan perkembangan embrio dari
hewan–hewan tingkat tinggi adalah: zigot → morula → blastula→ gastrula →
kemudianmengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk organ. Perkembangan
individu mulai dari sel telur dibuahi(zigot)hingga individu sampai dewasa
bahkan sampai mati disebut ontogeni. Terdapat kesamaan tahap – tahap
perkembangan embrio hewan –hewan vertebrata sampai pada tahap tertentu.
Sedangkan filogeni adalah sejarah singkat perkembangan makhluk hidup dari filum
yang paling sederhana hingga filum yang sekarang.
4.
Adanya pengaruh penyebaran geografi. Burung –burung finch di kepulauan
Galapagos semula berasal dari daratan Amerika Selatan,kemudian menemukan
lingkungan yang baru yang berbeda dengan asalnya. Varian –varian yang menemukan
lingkungan baru itu terus berkembang sehingga menghasilkan spesies baru dan
tidak dapat mengadakan inter hibridasi dengan moyangnya.
5. Adanya variasi individu dalam satu keturunan Dari proses hibridasi dapat menghasilkan bermacam –macam varian. Apabila proses itu berlangsung terus–menerus dalam waktu yang sangat panjang akan terbentuk sangat banyak variasi –variasi, akibatnya keturunannya akan mempunyai sifat yang menyimpang jauh dengan nenek moyangnya.
5. Adanya variasi individu dalam satu keturunan Dari proses hibridasi dapat menghasilkan bermacam –macam varian. Apabila proses itu berlangsung terus–menerus dalam waktu yang sangat panjang akan terbentuk sangat banyak variasi –variasi, akibatnya keturunannya akan mempunyai sifat yang menyimpang jauh dengan nenek moyangnya.
6.
Petunjuk‐petunjuk dari alat tubuh yang tersisa : alat‐alat yang tersisa dianggap sebagai bukti adanya proses evolusi,alat
alat ini sudah tidak berguna namun ternyata masih dijumpai.
Contoh: Usus buntu pada manusia
Contoh: Usus buntu pada manusia
7.
Analogi alat‐alat tubuh yang mempunyai bentuk
dasar yang berbeda namun karena perkembangan evolusi yang konvergen alat‐alat tersebut mempunyaifungsiyangsama.
3. BUKTI–BUKTI EVOLUSI
3. BUKTI–BUKTI EVOLUSI
1.
Fosil - fosil adalah sisa–sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah
membatu (jejak yang tersimpan dalam batuan). Fosil yang lain adalah segala
jejak ,misalnya sebatang daun yang jatuh ketanah, lantas tertutup oleh lapisan
lain kemudian dasarnya membatu,lalu zat organik terlarut air dan tinggal jejak (cetakan)
dari bentuknya saja. Seandainya rongga ini diisi dengan mineral lagi maka
terdapat semacam penulangan. Penemuan fosil hanya secara kebetulan saja, dan
jarang sekali ditemukan fosil yang utuh keseluruhannya. Hal demikian karena
banyak faktor yang memenyebabkan hancurnya tubuh organisme yang telah mati.
Misalnya karena:
-
proses lipatan batuan bumi.
-
Pengaruhangin.
-
Air.
-
Bakteri pengurai.
-
Hewan pemakan bangkai
Adanya
fosil juga menunjukkan kemiripan dengan organisme yang ada dewasa ini :
-
Fosil tribolita mirip dengan kepiting tapal kuda.
-
Fosil mastodon mirip dengan gajah.
-
Fosil archeoptheryx mirip dengan burung
2.
Embriologi perbandingan Embrio hewan bersel banyak mengalami kesamaan
perkembangan embrio. Berawal dari zigot → blastula → gastrula, kemudian
mengalami diferensiasi sehingga terbentuk macam –macam alat tubuh. Ernest
Haeckel, mengatakan tentang adanya peristiwa ulangan ontogeni yang serupa
dengan peristiwa filogeninya , disebut teori rekapitulasi.
Contoh : adanya rekapitulasi adalah perkembangan terjadinya jantung pada mamalia yang dimulai dengan perkembangan yang menyerupai ikan, selanjutnya menyerupai embrio amfibi, selanjutnya menyerupai perkembangan embrio reptil.
Contoh : adanya rekapitulasi adalah perkembangan terjadinya jantung pada mamalia yang dimulai dengan perkembangan yang menyerupai ikan, selanjutnya menyerupai embrio amfibi, selanjutnya menyerupai perkembangan embrio reptil.
3.
Anatomi perbandingan dapat diketahui bahwa alat - alat fungsional pada berbagai
binatang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
-
Homologi :alat tubuh yang mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsinya berbeda
namun kalau diteliti mempunyai bentuk dasar yang sama. Misalnya:sirip ikan paus
fungsinya untuk berenang, homologdengankakidepankudayangfungsinyauntukterbang.
-
Analogi :alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena
perkembangan evolusi yang konvergen alat –alat tersebutmempunyaifungsiyangsama.
Dalam
konteks beberapa tulisan sebelumnya, penelitian adanya fosil hidup dengan umur
awal sampai jutaan tahun lalu, benar‐benar
membuktikan bahwa teori evolusi (hipotesis) atau neo-darwinisme atau lompatan
evolusi tidak berlaku pada hewan yang bernama Coelacanth. Namun, seperti biasa
dan menjadi selalu biasa, penemuan ikan yang berusia jutaan tahun yang lalu,
karena tidak menjelaskan adanya pentahapan teori evolusi, maka kemungkinan besar
beritanya menjadi bohong.
Fosil
Hidup
Hingga
tahun 1938, ikan yang berkerabat dekat dengan ikan paru‐paru ini dianggap telah punah semenjak akhir Masa Kretaseus,sekitar
65 juta tahun yang silam.Sampai ketika seekor coelacanth hidup tertangkap oleh
jaring hiu di muka kuala Sungai Chalumna, Afrika Selatan pada bulan Desember
tahun tersebut.
Kapten kapal pukat yang tertarik melihat ikan aneh tersebut,
mengirimkannya ke museum di kota East London, yang ketika itu dipimpin oleh
nona Marjorie Courtney‐Latimer. Seorang
iktiologis (ahli ikan)setempat,DrJ.L.B.Smith kemudian mendeskripsi ikantersebut
dan menerbitkan artikelnya dijurnal Nature pada tahun 1939.Ia memberi nama
Latimeria chalumnae kepada ikan jenis baru tersebut, untuk mengenang sang kuratormuseum dan lokasi penemuan ikan itu. Coelacanth pertama yang ditemukan diAfrika Selatan,di hadapan nona Courtenay‐Latimer,kurator museum East London.Pencarian lokasi tempat tinggal
ikan purba itu selama belasan tahun berikutnya kemudian mendapatkan perairan
Kepulauan Komoro di Samudera Hindia sebelah barat sebagai habitatnya, di mana
beberapa ratus individu diperkirakan hidup pada kedalaman laut lebih dari 150
m.Di luar kepulauan itu,sampai tahun1990an beberapa individu jugat ertangkap
diperairan Mozambique, Madagaskar, dan juga Afrika Selatan.
Namun semuanya
masih dianggap sebagai bagian dari populasi yang kurang lebih sama. Pada tahun
1998, enampuluh tahun setelah ditemukannya fosil hidup coelacanth Komoro,
seekor ikan raja laut tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua,
Sulawesi Utara. Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun
belum diketahui keberadaannya di sana oleh dunia ilmu pengetahuan. Ikan raja
laut secara fisik mirip coelacanth Komoro, dengan perbedaan pada warnanya.
Yakni raja laut berwarnacoklat,sementara coelacanth Komoro berwarna biru baja. Ikan
raja laut tersebut kemudian dikirimkan kepada seorang peneliti Amerika yang
tinggal di Manado,Mark Erdmann, yang kemudian bersama dua
koleganya,R.L.Caldwell dan Moh.Kasim Moosa dari LIPI,menerbitkan temuannya di
Nature, 1998.Maka kini orang mengetahui bahwa ada populasi coelacanth yang
kedua, yang terpisah menyeberangi Samudera Hindiadanpulau‐pulaudiIndonesiabaratsejauhkurang‐lebih10.000km. Belakangan, berdasarkan analisis DNA‐mitokondria dan isolasi populasi, beberapa peneliti Indonesia dan
Prancis mengusulkan ikan raja laut sebagai spesiesbaru Latimeria menadoensis.
Dua
tahun kemudian ditemukan pula sekelompok coelacanth yang hidup diperairan
Kawasan Lindung Laut (Marine Protected Areas) St.Lucia di Afrika Selatan. Orang
kemudian menyadari bahwa kemungkinanmasih terdapat populasi‐populasi coelacanth yang lain di dunia, termasuk pula di bagian
lain Nusantara, mengingat bahwa ikan ini hidup terisolir di kedalaman
laut,terutama di sekitar pulau‐pulau
vulkanik.Hingga saat ini status taksonomi coelacanth yang baru in imasih
diperdebatkan. Coelacanth memiliki ciri khas ikan‐ikan purba, ekornya berbentuk seperti sebuah kipas, matanya yang
besar,dan sisiknya yang terlihat tidak sempurna (seperti batu).
Baru‐baru ini, di Bunaken ditemukan seekor coelacanth hidup berenang dengan bebasnya. Ukurannya kira‐kira 2/3 tubuhorangdewasadantubuhnyaberwarnaungugelap. Nama coelacanth berasal dari kata‐kataYunani "coelia” (berongga) dan ”acanthos” (duri), yang berarti ikan dengan duri berongga. Berdasarkan catatan sejarah, ikan coelacanth hidup pertama kali ”ditangkap” kalangan ilmiah pada tanggal 23 Desember 1938, ketika Kapten Hendrick Goosen mendapatkannya dari Laut India, tak jauh dari mulut sungai Chalumna. Oleh Marjorie Courtenay‐Latimer seorang kurator museum di East London , Afrika Selatan . Ikan tersebut diserahkannya kepada ahli ikan dari Universitas Rhodes, Prof.J.L.B.Smith.Untuk menghormati jasa Latimerdan Smith, ikan purba itu kemudian diberi nama LatimeriachalumnaeSmith. Pencarian lokasi tempat tinggal ikan purba itu selama belasan tahun berikutnya kemudian mendapatkan perairan Kepulauan Komoro, sebelah barat Madagaskar,sebagai habitatnya.Disitulah beberapa ratus individu diperkirakan hidup pada kedalaman laut lebih dari 150 m. Di luar kepulauan itu,sampaitahun1990‐an beberapaindividujugatertangkapdi perairan Mozambique, Madagaskar ,dan Afrika Selatan.Namun,semuanya masih dianggap sebagai bagian dari populasi yang kurang lebih sama dengan yang ada di Kepulauan Komoro. Pada 1998 atau enam puluh tahun sejak temuan pertama, seekor ikan coelacanth tertangkap jaring nelayan di perairan Manado Tua, Sulawesi Utara. Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaannya oleh dunia ilmu pengetahuan.
Baru‐baru ini, di Bunaken ditemukan seekor coelacanth hidup berenang dengan bebasnya. Ukurannya kira‐kira 2/3 tubuhorangdewasadantubuhnyaberwarnaungugelap. Nama coelacanth berasal dari kata‐kataYunani "coelia” (berongga) dan ”acanthos” (duri), yang berarti ikan dengan duri berongga. Berdasarkan catatan sejarah, ikan coelacanth hidup pertama kali ”ditangkap” kalangan ilmiah pada tanggal 23 Desember 1938, ketika Kapten Hendrick Goosen mendapatkannya dari Laut India, tak jauh dari mulut sungai Chalumna. Oleh Marjorie Courtenay‐Latimer seorang kurator museum di East London , Afrika Selatan . Ikan tersebut diserahkannya kepada ahli ikan dari Universitas Rhodes, Prof.J.L.B.Smith.Untuk menghormati jasa Latimerdan Smith, ikan purba itu kemudian diberi nama LatimeriachalumnaeSmith. Pencarian lokasi tempat tinggal ikan purba itu selama belasan tahun berikutnya kemudian mendapatkan perairan Kepulauan Komoro, sebelah barat Madagaskar,sebagai habitatnya.Disitulah beberapa ratus individu diperkirakan hidup pada kedalaman laut lebih dari 150 m. Di luar kepulauan itu,sampaitahun1990‐an beberapaindividujugatertangkapdi perairan Mozambique, Madagaskar ,dan Afrika Selatan.Namun,semuanya masih dianggap sebagai bagian dari populasi yang kurang lebih sama dengan yang ada di Kepulauan Komoro. Pada 1998 atau enam puluh tahun sejak temuan pertama, seekor ikan coelacanth tertangkap jaring nelayan di perairan Manado Tua, Sulawesi Utara. Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaannya oleh dunia ilmu pengetahuan.
4. PERKEMBANGAN TEORI DARWIN
Pengetahuan
evolusi telah berkembang menjadi suatu cabang ilmu tersendiri. Tokoh evolusi
pertama yang pendapatnya tentang evolusi diterima oleh dunia pengetahuan alam
adalah Charles Robert Darwin,
pendapatbeliautercantumdalambukuyangdiberinyajudul“OnTheOrigin of The Species
by Means of natural selection“. Didalam buku ini termuat
ajaranDarwinmengenaipokok–pokokevolusiyaitu:
1. bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk pada masasilam.
1. bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk pada masasilam.
2.
evolusiterjadimelaluiseleksialam.
Darwinmengemukakanpendapatnyadenganmenyertakanbukti–bukti
danalasanyangmenunjangpendapatnya. Teori Darwin mengenai evolusi didasarkan
atas pokok –pokok pikiran antara lain:
•
Tidak ada dua individu yang sama.
•
Setiap populasi berkecendrungan bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup
berkemampuan untuk berkembang biak.
•
Untuk perkembangbiakan perlu adanya makanan yang cukup.
•
Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus–menerus.
Pokok –pokok pikiran dalam teori Darwin tersebut diatas dari hasil pengamatansehari‐hari yang kita jumpai adalah:
Pokok –pokok pikiran dalam teori Darwin tersebut diatas dari hasil pengamatansehari‐hari yang kita jumpai adalah:
•
Adanya variasi individu di dalam satu keturunan.
•
Bertambah banyak evolusi.
•
Adanya perjuangan suatu spesies untuk bertahan hidup.
•
Adanya peristiwa seleksi alam. Hanya individu –individu yang memiliki sifat
yang sesuai dengan lingkungannya saja yang dapat memenangkan persaingan dan
akan hidup terus serta bertambah banyak. Sedangkan yang tidak sesuai,tidak
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta akan kalah dan musnah. Darwin
juga mengetahui sebelumnya bahwa persilangan buatan dapat menghasilkan species
baru, misalnya persilangan pada ayam jago, Darwin menduga bahwa proses yang
sama dengan seleksi buatan ini juga terjadi dialam sehingga menghasilkan
species–species baru.Teori penciptaan pertama kali timbul dikalangan Kristen
literalis yang tidak dapat menerima evolusi karena dianggap pertentangan dengan
narasi kisah penciptaan tujuh hari pada kitab kejadian dalam perjanjian lama,
namun belakangan muncul juga dikalangan islam misalnya penulis kenamaan dari
turki yaitu Harun Yahya yang melakukanpenolakanteorievolusiberdasarkanAl–Quran.
http://amaliya-isa.blogspot.com/2012/06/ringkasan-teori-evolusionisme.html