Rabu, 03 Juli 2013

BULAN KAWALU - SAATNYA KAMPUNG BADUY DALAM MENUTUP DIRI



RATIH NURLAELAWATI*

            Hari ini , 1 Februari 2012 bertepatan dengan penanggalan versi Kanekes, adalah awal masuknya Bulan Kawalu. Bulan Kawalu adalah bulan suci bagi masyarakat Kampung Baduy terhitung hari ini hingga tiga bulan ke depan. Selama bulan Kawalu, akan diadakan beberapa upacara adat lama Kampung Baduy khususnya di kampung Baduy Dalam yaitu Cibeo, Cikertawarna dan Cikeusik. Selama bulan Kawalu, pengunjung secara mutlak dilarang masuk Kampung Baduy Dalam.

Sunyi di Kampung Baduy




Bulan Kawalu tahun ini ternyata dimulai mundur dari kebiasaan lama dikarena beberapa hal dan salah satunya musim panen Padi Huma yang tidak serempak karena terjadinya perubahan musim tanam. Perubahan diluar waktu yang semestinya tentu melibatkan musyawarah tetua adat yang dikepalai para Puun dari tiga kampung Baduy Dalam. Dari sekian rangkaian upacara adat selama bulan suci, satu pun tidak dapat disaksikan oleh orang bukan Baduy atau tamu luar. Serta orang Baduy Dalam menahan diri untuk bepergian ke luar kampung mereka. Inilah saat orang Baduy Dalam benar-benar berkonsentrasi pada penyucian diri dan kampungnya.Di akhir bulan Kawalu, para tetua dan tokoh adat melakukan upacara besarnya adalah perjalanan ziarah ke Saka Domas suatu tempat yang mereka sucikan terletak secara rahasia baik untuk sebagian warga kampung Baduy sendiri apalagi bagi pengunjung dari luar Kampung Baduy untuk sekedar berwisata. 

`Apakah selama bukan suci Kawalu masih bisa berwisata ke Kampung Baduy ? tentu saja bisa. Hanya saja wisatawan dan pengunjung dilarang masuk ke wilayah Baduy Dalam. Tetapi masih bisa mengunjungi perkampungan Baduy Luar yang jumlahnya sekitar lima puluhan lebih. Alam dan adat kebiasaan Baduy Luar masih menarik untuk dikunjungi. Namun apabila mengagendakan kunjungan termasuk ke Baduy Dalam, diperkirakan baru bisa dilakukan awal mei 2012.

Kawalu di Baduy Dalam 

Kemudian selama 3 bulan kawalu tersebut, selain puasa ada juga ritual lain, yaitu bersih-bersih kampung, atau razia. Hari razia/bersih-bersih kampungpun ditentukan oleh si puun. Biasanya dalam bersih-bersih kampung ini, barang elektronik dan lainnya yang dianggap tabu oleh mereka akan dibuang atau dimusnahkan. Oleh karena itu, makanya pada saat upacara adat kawalu tersebut, pendatang/pengunjung tidak diperbolehkan menginap, mungkin agar mereka (masyarakat baduy) bisa khusyuk menjalankan kawalu.

Pisau, kemenyan, minyak putri duyung dan kain putih
 
Saat kawalu, pendatang/pengunjung tidak diperkenankan untuk menginap di Baduy.Menurut guide, jika menginap harus membawa syarat-syaratnya, baru diperbolehkan untuk menginap disana. Untung saja warga sekitar (Masyarakat Ciboleger) menyediakan semua syarat-syarat itu, jadi kami tidak perlu pusing lagi mencarinya. Berdasarkan informasi dari guide, kami harus membawa : kemenyan, kain putih (kain kafan), pisau, dan minyak putri duyung. Dimana kemenyan, minyak putri duyung dan pisau dibungkus oleh kain putih tersebut kemudian diikat oleh batang pohon yang sudah dikeringkan. Benar-benar tradisional.


Bungkusan seserahan

Di baduy dalampun saya mencoba berinteraksi dengan penduduk sekitar, saat para ibu-ibu sedang sibuk menumbuk padi, dan sayapun penasaran ingin mencoba menumbuk padi. Tetapi tidak boleh, mereka bilang pamali. Hmmm,, mungkin karena kawalu (pikir saya) ... hahaaa Sampai di baduy dalem itu jam 8 malem, kami disuruh istirahat bersih-bersih,makan dan istirahat. Besok pagi, kami langsung menemui sang puun di ladang tempat ia bekerja. Disana, didalam rumah di tengah ladang puun, kami dipanggil satu-persatu. Saat saya masuk ditemani oleh guide, bau kemenyan pun mulai tercium. Dan sang Puun mulai melancarkan aksinya menginterogasi. Nama, alamat, pekerjaan, dan tujuan datang ke baduy. Untung saja ada guidenya, karena dia yang mentransletkan setiap kalimat yang keluar dari mulut si puun.




* Mahasiswa Pendidikan Sejarah STKIP Setia Budhi Rangkasbitung (4322310030017)
[1] berwisata.blogdetik.com, baduybantenheritage.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar