TEORI AKSI (Action Theory)
Tokoh-tokoh Teori Aksi di antaranya Florian
Znaniecki, The Method of Sociology (1934) dan Social Actions
(1936), Robert Mac Iver, Sociology: Its Structure and Changes (1931),
Talcot Parsons; The Structure of Social Action (1937).
Beberapa asumsi dasar fundamental dari Teori
Aksi dikemukakan Hinkle dengan merujuk karya Mac Iver, Znaniecki dan Parson
sebagai berikut ;
a.
Tidakan manusia muncul dari kesadarannya sendiri sebagai subyek dan dari
situasi
ekternal dalam posisinya sebagai obyek.
b. Sebagai subyek manusia bertindak atau
berperilaku untuk mencapai tujuan–tujuan
tertentu, jadi tindakan manusia bukan tanpa tujuan.
c. Dalam
bertindak manusia menggunakan cara, teknik, prosedur, metode serta
perangkat yang diperkirakan cocok untuk mencapai tujuan tersebut.
d.
Kelangsungan tindakan manusia hanya dibatasi oleh kondisi yang tak dapat
diubah
dengan sendirinya.
e. Manusia
memilih, menilai dan mengevaluasi terhadap tindakan yang akan, sedang
dan yang telah dilakukannya.
f.
Ukuran-ukuran, aturan-aturan atau prinsip-prinsip moral diharapkan
timbul pada saat
pengambilan keputusan.
g.
Studi mengenai antar hubungan social memerlukan pemakaian teknik
penemuan
yang bersifat subjektif seperti metode verstehen, imajinasi, sympathetic
reconstruction atau
seakan-akan mengalami sendiri (vicarious experience).
Kesimpulan utama yang dapat diambil adalah
bahwa tindakan sosial merupakan suatu proses dimana aktor terlibat dalam
pengambilan keputusan-keputusan subyektif tentang sarana dan cara untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah dipilih, yang kesemua itu dibatasi
kemungkinan-kemungkinannya oleh sistem kebudayaan dalam bentuk norma-norma,
ide-de dan nilai-nilai sosial. Di dalam menghadapi yang yang bersifat kendala
baginya itu, aktor mempunyai sesuatu di dalam dirinya berupa kemauan bebas.
http://www.bisosial.com/2012/06/teori-aksi-action-theory.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar