Minggu, 23 Juni 2013

TEORI AKSI (Action Theory)



 TEORI AKSI (Action Theory)
 
Tokoh-tokoh Teori Aksi di antaranya Florian Znaniecki, The Method of Sociology (1934) dan Social Actions (1936), Robert Mac Iver, Sociology: Its Structure and Changes (1931), Talcot Parsons; The Structure of Social Action (1937).

Beberapa asumsi dasar fundamental dari Teori Aksi dikemukakan Hinkle dengan merujuk karya Mac Iver, Znaniecki dan Parson sebagai berikut ;

a.  Tidakan manusia muncul dari kesadarannya sendiri sebagai subyek dan dari situasi
     ekternal dalam posisinya sebagai obyek.
b. Sebagai subyek manusia bertindak atau berperilaku untuk mencapai tujuan–tujuan
     tertentu, jadi tindakan manusia bukan tanpa tujuan.
c.  Dalam bertindak manusia menggunakan cara, teknik, prosedur, metode serta
     perangkat yang diperkirakan cocok untuk mencapai tujuan tersebut.
d.  Kelangsungan tindakan manusia hanya dibatasi oleh kondisi yang tak dapat diubah
     dengan sendirinya.
e.  Manusia memilih, menilai dan mengevaluasi terhadap tindakan yang akan, sedang
     dan  yang telah dilakukannya.
f.   Ukuran-ukuran, aturan-aturan atau prinsip-prinsip moral diharapkan timbul pada saat
      pengambilan keputusan.
g.   Studi mengenai antar hubungan social memerlukan pemakaian teknik penemuan
      yang bersifat subjektif seperti metode verstehen, imajinasi, sympathetic
      reconstruction atau  seakan-akan mengalami sendiri (vicarious experience).

Kesimpulan utama yang dapat diambil adalah bahwa tindakan sosial merupakan suatu proses dimana aktor terlibat dalam pengambilan keputusan-keputusan subyektif tentang sarana dan cara untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dipilih, yang kesemua itu dibatasi kemungkinan-kemungkinannya oleh sistem kebudayaan dalam bentuk norma-norma, ide-de dan nilai-nilai sosial. Di dalam menghadapi yang yang bersifat kendala baginya itu, aktor mempunyai sesuatu di dalam dirinya berupa kemauan bebas.


http://www.bisosial.com/2012/06/teori-aksi-action-theory.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar